Apa itu Pangan ? - Panduan lengkap Teknologi Pangan (Terbaru)

Apa itu Pangan ? - Panduan lengkap Teknologi Pangan (Terbaru)

Pangan merupakan kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok manusia, dalam UU RRI No. 07 tahun 1996 Tentang Pangan menjelaskan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia. oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak asasi bagi setiap orang. Sumber gizi dalam makanan bisa berasal dari protein nabati maupun protein hewani. Protein nabati merupakan sumber gizi yang berasal dari sayuran maupun buah-buahan, sedangkan protein hewani berasal dari daging hewan.

Lalu apa sih teknologi pangan itu? Teknologi pangan adalah inovasi baru yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang bahan pangan terutama ketika pasca panen atau setelah panen untuk mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dan juga untuk memberikan nilai lebih terhadap makanan tersebut. Dalam teknologi pangann ini ada beberapa spesialisasinya masing- masing, yaitu pemrosesan, pengawetan, pengemasan, penyimpanan, dan lain-lain.

Alam ini menyediakan bahan pangan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu, akan tetapi kebutuhan akan pangan bagi manusia adalah rutin atau setiap hari. Olehkarena itu ketersediaan bahan pangan itu sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia. Jadi dengan adanya teknologi pangan diharapkan dapat mengatasi ketersediaan bahan pangan tersebut.

Banyak sekali bahan pangan yang memiliki gizi setara, namun hanya ada satu yang selalu menjadi primadona. Misalkan nasi, nasi merupakan sumber karbohidrat yang sangat banyak, namun selain nasi ada juga makanan yang mempunyai kandungan karbohidrat yang sama yaitu talas bogor. Meskipun talas bogor mempunyai kandungan karbohidrat yang sama dengan nasi, namun tetap saja masyarakat banyak yang lebih memilih nasi sebagai sumber karbohidrat mereka.

Oleh karena itu, sangat diperlukanlah yang namanya teknologi pangan agar bahan pangan tadi juga bisa menjadi bahan utama dalam pemenuhan gizi masyarakat. Inovasi teknologi pangan tidak hanya bertumpu pada masalah mutu, gizi, maupun keamanan saja, tetapi juga masalah preferensi konsumen, yaitu kesesuaian baik terhadap selera, kesukaan, kebiasaan, budaya, maupun keyakinan masyarakat (agama).

 Karena masyarakatlah yang akan menentukan untuk mengkonsumsi makanan itu atau tidak. Walaupun makanan itu bermutu, bergizi tinggi, dan keamanannya terjamin, tetapi tidak sesuai dengan lidah dan selera konsumen, maka tetap saja mereka akan meninggalkan makanan itu.

Contoh-contoh produk makanan dari hasil teknologi pangan adalah sebagai berikut :

1. Yougurt, keju, tempe dan bahan makanan lain hasil fernentasi.

Bahan pangan ini merupakan bagian dari teknologi pangan dalam pemanfaatan mikroorganisme untuk menciptakan bahan pangan baru berupa mikroprotein dan protein sel tunggal. Serta untuk menunjang penemuan baru tentang bahan pangan yang memiliki gizi tinggi untuk masa mendatang.

2. Makanan dan buah-buahan dalam kaleng.

Makanan dan buah-buahan dalam kaleng merupakan salah satu bentuk dari inovasi teknologi pangan. Keunggulan makanan ini ialah bisa bertahan lebih lama daripada makanan atau buah-buahan yang tidak dikalengkan. High Hydrostatic Pressure merupakan alat yang digunakan untuk mematikan bakteri ataupun mikroba yang dapat mempercepat pembusukan pada makanan. Selain itu sterilisasi dari udara terbuka secara langsung juga dapat
memberikan umur yang lebih panjang kepada makanan tersebut.

3. Susu bubuk

Pembuatan susu bubuk telah menjadi dasar untuk membuat berbagai bahan pangan yang tadinya cair maupun semi cair, kemudian dijadikan dalam bentuk serbuk atau bubuk yang dapat dicairkan lagi ketika diseduh atau dapat direhidrasi lagi. Dengan adanya teknologi ini, maka distribusi dari susu ini lebih efisien dan susu juga jadi lebih awet .

4.  Dekafeinisasidalam kopi dan teh

Dekafeinisasi adalah proses untuk mengurangi kafein yang terkandung dalam kopi dan teh. Biji kopi yang sudah kering kemudian diproses menggunakan uap sehingga kadar airnya menjadi 20%. Uap panas digunakan untuk memisahkan kafein dari biji kopi ke permukaan kulitnya, lalu diberikan pelarut untuk melarutkan kafein tadi.biasanya pelarut yang digunakan adalah pelarut alami, namun bisa juga menggunakan karbon dioksida sebagai pelarutnya.

Share this post